0 follower

Membuat Model

Sebelum menulis kode HTML yang diperlukan oleh sebuah formulir, kita harus menetapkan jenis data apa yang diharapkan dari pengguna akhir dan aturan apa pada data ini harus diterapkan. Kelas model dapat dipakai guna merekam informasi ini. Model, seperti yang didefinisikan dalam subseksi Model, adalah tempat utama untuk memelihara input pengguna dan memvalidasinya.

Tergantung pada bagaimana kita menggunakan input pengguna, kita bisa membuat dua jenis model. Jika input pengguna dikumpulkan, dipakai dan kemudian diabaikan, kita bisa membuat model formulir; jika input pengguna dikumpulkan dan disimpan ke dalam database, sebaliknya kita dapat menggunakan rekaman aktif. Kedua jenis model berbagi basis kelas CModel yang sama yang mendefinisikan antar muka umum yang diperlukan oleh formulir.

Catatan: Kita menggunakan model formulir terutama dalam contoh pada seksi ini. Akan tetapi, hal yang sama bisa juga diterapkan pada model rekaman aktif.

1. Mendefinisikan Kelas Model

Di bawah ini kita membuat kelas model LoginForm yang dipakai untuk mengumpulkan input pengguna pada halaman login. Karena informasi login hanya dipakai untuk mengotentikasi pengguna dan tidak perlu menyimpan, kita membuat LoginForm sebagai sebuah model formulir.

class LoginForm extends CFormModel
{
    public $username;
    public $password;
    public $rememberMe=false;
}

Tiga atribut dideklarasikan dalam LoginForm: $username, $password dan $rememberMe. Ini dipakai untuk memelihara nama pengguna dan kata sandi yang dimasukkan, dan opsi apakah pengguna menginginkan untuk mengingat login-nya. Karena $rememberMe memiliki nilai standar false, opsi terkait saat awal ditampilkan dalam formulir login tidak akan dicentang.

Info: Daripada memanggil properi variabel anggota ini, kita menggunakan nama attributes untuk membedakannya dari properti normal. Atribut adalah properti yang terutama dipakai untuk menyimpan data yang berasal dari input pengguna atau database.

2. Mendeklarasikan Aturan Validasi

Setelah pengguna mengirimkan inputnya dan model sudah dipopulasi, kita perlu memastikan bahwa input benar sebelum menggunakannya. Ini dikerjakan dengan melakukan validasi input terhadap satu set aturan. Kita menetapkan aturan validasi dalam metode rules() yang harus mengembalikan array konfigurasi aturan.

class LoginForm extends CFormModel
{
    public $username;
    public $password;
    public $rememberMe=false;
 
    public function rules()
    {
        return array(
            array('username, password', 'required'),
            array('password', 'authenticate'),
    );
    }
 
    public function authenticate($attribute,$params)
    {
        if(!$this->hasErrors())  // kita hanya ingin mengotentikasi bila tidak ada kesalahan input
        {
            $identity=new UserIdentity($this->username,$this->password);
            if($identity->authenticate())
            {
                $duration=$this->rememberMe ? 3600*24*30 : 0; // 30 hari
                Yii::app()->user->login($identity,$duration);
            }
            else
                $this->addError('password','Incorrect password.');
        }
    }
}

Contoh kode di atas menetapkan bahwa username dan password keduanya diperlukan, password harus diotentikasi.

Setiap aturan yang dikembalikan oleh rules() harus dalam format berikut:

array('AttributeList', 'Validator', 'on'=>'ScenarioList', ...opsi tambahan)

di mana AttributeList adalah string nama atribut yang dipisahkan dengan koma yang perlu divalidasi sesuai dengan aturan; Validator menetapan jenis validasi apa yang harus dilakukan; parameter on adalah opsional yang menetapkan daftar skenario di mana aturan harus diterapkan; dan opsi tambahan adalah pasangan nama-nilai yang dipakai untuk menginisialisasi nilai properti validator terkait.

Ada tiga cara untuk menetapkan Validator dalam aturan validasi. Pertama, Validator dapat berupa nama metode dalam kelas model, seperti authenticate dalam contoh di atas. Metode validator harus berupa tanda tangan berikut:

/**
 * @param string nama atribut yang akan divalidasi
 * @param array opsi yang ditetapkan dalam aturan validasi
 */
public function ValidatorName($attribute,$params) { ... }

Kedua, Validator dapat berupa nama kelas validator. Saat aturan diterapkan, turunan kelas validator akan dibuat untuk melakukan validasi sebenarnya. Opsi tambahan dalam aturan dipakai untuk menginisialisasi nilai atribut turunannya. Kelas validator harus diperluas dari CValidator.

Catatan: Saat menetapkan aturan untuk model rekaman aktif, kita dapat menggunakan opsi spesial bernama on. Opsi ini bisa berupa 'insert' atau 'update' agar aturan hanya diterapkan masing-masing saat penyisipan atau pemutakhiran rekaman. Jika tidak disetel, aturan akan diterapkan dalam kedua kasus tersebut saat save() dipanggil.

Ketiga, Validator dapat berupa alias pradefinisi untuk kelas validator. Dalam contoh di atas, nama required adalah alias untuk CRequiredValidator yang memastikan nilai atribut yang divalidasi tidak kosong. Di bawah ini adalah daftar lengkap alias pradefinisi validator aliases:

Di bawah ini daftar beberapa contoh pemakaian validator pradefinisi:

// username diperlukan
array('username', 'required'),
// username harus antara 3 dan 12 karakter
array('username', 'length', 'min'=>3, 'max'=>12),
// saat dalam skenario registrasi, password harus sama dengan password2
array('password', 'compare', 'compareAttribute'=>'password2', 'on'=>'register'),
// saat dalam skenario login, password harus diotentikasi
array('password', 'authenticate', 'on'=>'login'),

3. Mengamankan Penempatan Atribut

Catatan: penempatan atribut berbasis-skenario sudah tersedia sejak versi 1.0.2.

Setelah turunan model dibuat, seringkali kita perlu mempopulasikan atributnya dengan data yang dikirimkan oleh pengguna-akhir. Ini bisa dikerjakan dengan nyaman menggunakan penempatan masal berikut:

$model=new LoginForm;
$model->scenario='login';
if(isset($_POST['LoginForm']))
    $model->attributes=$_POST['LoginForm'];

Catatan: Properti skenario sudah tersedia sejak versi 1.0.4. Penempatan masal akan mengambil nilai properti untuk menguji apakah atribut bisa ditempatkan secara masal. Dalam versi 1.0.2 dan 1.0.3, kita perlu menggunakan cara berikut untuk melakukan penempatan masal pada skenario tertentu:

$model->setAttributes($_POST['LoginForm'], 'login');

Penempatan terakhir adalah penempatan masal yang menempatkan setiap entri dalam $_POST['LoginForm'] ke atribut model terkait dalam skenario login. Ini sama dengan penempatan berikut:

foreach($_POST['LoginForm'] as $name=>$value)
{
    if($name is a safe attribute)
        $model->$name=$value;
}

Tugas memutuskan apakah entri data aman atau tidak didasarkan pada nilai balik metode bernama safeAttributes dan skenario yang ditetapkan. Secara standar, metode mengembalikan semua variabel anggota public sebagai atribut aman untuk CFormModel, sementara ia mengembalikan semua kolom tabel kecuali kunci primer sebagai atribut aman untuk CActiveRecord. Kita dapat menimpa metode ini guna membatasi atribut aman sesuai dengan skenario. Sebagai contoh, model pengguna dapat berisi beberapa atribut, tapi dalam skenario login kita hanya perlu menggunakan atribut username dan password. Kita dapat menetapkan batas ini seperti berikut:

public function safeAttributes()
{
    return array(
        parent::safeAttributes(),
        'login' => 'username, password',
    );
}

Lebih tepatnya, nilai balik metode safeAttributes seharusnya dalam struktur sebagai berikut:

array(
   // atribut ini dapat ditempatkan secara masalah dalam setiap skenario
   // yang tidak ditetapkan secara eksplisit di bawah ini
   'attr1, attr2, ...',
     *
   // atribut ini dapat ditempatkan secara masal hana dalam skenario 1
   'scenario1' => 'attr2, attr3, ...',
     *
   // atribut ini dapat ditempatkan secara masal hana dalam skenario 2
   'scenario2' => 'attr1, attr3, ...',
)

Jika model bukan sensitif-skenario (misalnya, ia hanya dipakai dalam satu skenario, atau semua skenario berbagi set atribut aman yang sama), nilai balik dapat disederhanakan sebagai string tunggal:

'attr1, attr2, ...'

Untuk entri data yang tidak aman, kita perlu menempatkannya ke atribut terkait menggunakan pernyataan penempatan individual, seperti berikut:

$model->permission='admin';
$model->id=1;

4. Memicu Validasi

Setelah model dipopulasi dengan data yang dikirimkan-pengguna, kita memanggil CModel::validate() untuk memicu proses validasi data. Metode mengembalikan nilai yang menunjukan apakah validasi sukses atau tidak. Untuk model CActiveRecord, validasi juga dapat dipicu secara otomatis saat kita memanggil metode CActiveRecord::save().

Ketika kita memanggil CModel::validate(), kita dapat menetapkan parameter skenario. Hanya aturan validasi yang berlaku pada skenario yang ditetapkan yang akan dijalankan. Aturan validasi pada sebuah skenario jika opsi on pada aturan tidak disetel atau berisi nama skenario yang ditetapkan. Jika kita tidak menetapkan skenario saat memanggil CModel::validate(), hanya aturan yang memiliki opsi on tidak disetel yang akan dijalankan.

Sebagai contoh, kita menjalankan pernyataan berikut untuk melakukan validasi saat meregistrasi seorang pengguna:

$model->scenario='register';
$model->validate();

Catatan: Properti skenario sudah tersedia sejak versi 1.0.4. Metode validasi akan mengambil nilai properti untuk menguji aturan mana yang bisa diperiksa. Dalam versi 1.0.2 dan 1.0.3, kita perlu menggunakan cara berikut untuk melakukan validasi pada skenario tertentu:

$model->validate('register');

Kita dapat mendeklarasikan aturan validasi dalam kelas model formulir seperti brikut,

public function rules()
{
    return array(
        array('username, password', 'required'),
        array('password_repeat', 'required', 'on'=>'register'),
        array('password', 'compare', 'on'=>'register'),
    );
}

Hasilnya, aturan pertama akan diterapkan dalam semua skenario, sementara dua aturan berikutnya hanya diterapkan dalam skenario register.

Catatan: validasi berbasis-skenario sudah tersedia sejak versi 1.0.1.

5. Mengambil Kesalahan Validasi

Kita dapat menggunakan CModel::hasErrors() untuk memeriksa apakah ada kesalahan validasi, dan jika ya, kita dapat menggunakan CModel::getErrors() untuk mengambil pesan kesalahan. Kedua metode dapat dipakai untuk semua atribut atau atribut individual.

6. Label Atribut

Ketika medesain sebuah formulir, seringkali kita perlu menampilkan label untuk setiap field input. Label memberitahu pengguna jenis informasi apa yang harus dimasukkan ke dalam field. Meskipun kita dapat memberi label secara langsung dalam sebuah tampilan, ini akan menawarkan fleksibilitas dan kenyamanan yang lebih jika kita menetapkannya dalam model terkait.

Secara standar, CModel akan mengembalikan nama atribut sebagai labelnya. Ini dapat dikustomisasi dengan menimpa metode attributeLabels(). Seperti yang akan kita lihat dalam subskenario berikutnya, menetapkan label dalam model mengijinkan kita untuk membuat formulir lebih cepat dan bertenaga.